Nokia baru saja melansir neraca keuangannya selama tiga bulan terakhir. Parahnya, ternyata perusahaan teknologi asal Finlandia ini mengalami kerugian besar.
Seperti yang dilansir oleh The Verge (18/7), dalam laporan keuangan kuartal kedua 2013, tercatat Nokia tak mampu memperbaiki kondisi keuangannya yang terus memburuk semenjak era Symbian hilang. Nokia menderita kerugian sebesar EUR 115 juta atau setara Rp 1,5 triliun hanya dalam tiga bulan saja.
Angka ini sendiri sangat besar, terutama jika dibandingkan dengan ekspektasi keuntungan yang dibukukan Nokia. Tercatat, sebelum kerugian ini, Nokia memprediksi keuntungan sebesar EUR 5,695 miliar atau setara Rp 57 triliun.
Adapun divisi andalan Nokia yang diharapkan mampu menyumbang pendapatan terbesar dalam tiga bulan ini juga tak berbuat banyak. Terhitung, divisi perangkat dan layanan hanya merugi sebesar EUR 33 juta atau Rp 330 miliar.
Meski mencatat kerugian, Nokia sendiri nampaknya tidak khawatir akan hal ini. hal ini dikarenakan mereka yang sudah kenyang makan asam garam dalam dunia bisnis ponsel.
Seperti diketahui, semenjak era Android datang, Nokia yang saat itu berjaya dengan Symbian perlahan mulai tergusur tahtanya. Malah, ambisinya untuk menduduki puncak rantai bisnis smartphone dengan mengusung Windows Phone juga masih gagal. Nokia dan Windows Phone belum mampu sekalipun mengungguli Android.
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment